Program MBG Anak Berkebutuhan Khusus se-Tangerang Raya Diluncurkan

Avatar
Program MBG Anak Berkebutuhan Khusus se-Tangerang Raya Diluncurkan

Terastangerang.com — Grab-OVO bersama Yayasan Inklusi Pelita Bangsa (YIPB), Gubernur Banten, Andra Soni serta Tokoh Penggerak Disabilitas Nasional Reda Manthovani, secara resmi meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pertama yang diinisiasi khusus untuk anak-anak berkebutuhan khusus di Tangerang Raya.

MBG ini merupakan bagian dari inisiatif Corporate Social Responsibility (CSR) Grab-OVO dalam mendukung program prioritas pemerintah terkait penyediaan makanan bergizi bagi anak-anak Indonesia.

Peresmian dilaksanakan di Sekolah Khusus Negeri 01 Tangerang Selatan dan diikuti dengan peninjauan langsung di Sekolah Khusus Mustika Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.

Program MBG akan berlangsung selama satu tahun mulai 14 April 2025, dengan cakupan lebih dari 1.100 siswa berkebutuhan khusus dan 200 lebih guru dari 11 Sekolah Khusus (SKH) di Tangerang Selatan, Kota Tangerang, dan Kabupaten Tangerang.

Bacaan Lainnya

Selain itu, program ini turut memberdayakan delapan UMKM/ Koperasi setempat sebagai penyedia makanan sehat, memperkuat dampak sosial ekonomi di wilayah tersebut.

“Ini adalah bukti bahwa sinergi antara sektor publik dan swasta dapat menghasilkan solusi konkret terhadap isu strategis seperti perbaikan gizi anak. Inklusi tidak hanya tentang akses fisik, tapi juga memastikan anak-anak menerima haknya untuk mendapatkan makanan bergizi,” kata Reda Manthovani dalam sambutannya.

Sementara itu, Gubernur Banten, Andra Soni turut mengapresiasi inisiatif MBG dan berharap program ini berlanjut. “Ini memotivasi kami sebagai pemerintah daerah. Menyelenggarakan program Makan Bergizi Gratis untuk anak berkebutuhan khusus bukanlah hal mudah, namun sangat penting. Kami berharap program ini berkelanjutan dan semakin menjangkau lebih banyak masyarakat,” ujarnya.

Program ini juga melibatkan Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Tangerang Selatan, dan Kabupaten Tangerang, yang mendukung mulai dari seleksi sekolah hingga edukasi mitra UMKM terkait standar kebersihan, kesehatan, serta penyusunan menu makanan sesuai kebutuhan siswa berkebutuhan khusus.

Melalui dukungan teknologi ekosistem Grab-OVO, seluruh proses mulai dari pemesanan makanan, distribusi, hingga dokumentasi serah terima dilakukan secara real-time dan transparan.

Kepala SKHN 01 Tangerang Selatan, Aam Marhamah, S.Pd., mengapresiasi sistem ini yang memudahkan pengelolaan konsumsi siswa, sementara wali murid seperti Triana Oktavia menyatakan bahwa program ini meningkatkan semangat anak-anak dalam makan di sekolah.

Salah satu mitra UMKM, Victory Catering, bahkan mengalami peningkatan omzet hingga empat kali lipat berkat pelatihan dari Dinas Kesehatan dan Grab-OVO, membuktikan efek positif program ini bagi pemberdayaan ekonomi lokal.

Ketua Pelaksana Harian YIPB, Cahaya Manthovani, menekankan pentingnya aspek keamanan pangan bagi anak berkebutuhan khusus.

“Banyak dari mereka memiliki pantangan makanan tertentu, sehingga penting bagi kami untuk memastikan makanan yang diberikan tidak hanya bergizi, tetapi juga aman, bersih, dan sesuai kebutuhan,” jelasnya.

Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi, menjelaskan tiga fokus utama program ini, yakni penggunaan teknologi untuk efisiensi dan transparansi, penerapan standar keamanan dan kebersihan makanan, serta pemberdayaan UMKM.

“Grab-OVO percaya bahwa teknologi inklusif bisa menjadi jembatan untuk menjawab tantangan sosial seperti pemenuhan gizi anak-anak berkebutuhan khusus,” ujar Neneng.

Sejak pertama kali digelar pada September 2024, program Makan Bergizi Gratis Grab-OVO telah menjangkau ribuan siswa dan guru di berbagai wilayah seperti Kulon Progo (DI Yogyakarta), Kebumen (Jawa Tengah), dan Minahasa (Sulawesi Utara) memberikan dampak nyata dalam meningkatkan asupan gizi anak-anak prasejahtera sekaligus memberdayakan ekonomi lokal.

Dengan peluncuran di Tangerang Raya ini, Grab-OVO dan YIPB menegaskan komitmen mereka untuk terus memperluas manfaat program dan mendukung pembangunan Indonesia yang lebih inklusif dan berkelanjutan. (*/red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *