TERASTANGERANG– Sejak tahun 2001 hingga kini, warga di dua desa yakni Desa Pasir Ampo dan Desa Koper, Kecamatan Kresek Kabupaten Tangerang, menjadi korban luapan sungai Cidurian yang melintasi wilayah itu.
Pasalnya, tanggul sungai yang merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi dan Pusat itu, jebol dan belum diperbaiki.
“Jadi itu mah sungai Ciduriannya meluap, karena tidak ada tanggulnya, tanggulnya itu jebol, menurut keterangan warga yang saya dapat tanggul itu jebol sejak tahun 2001,” kata Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Kresek Muhamad Romli kepada wartawan, Sabtu (31/12/22).
Padahal, kata Romli, setiap tahun pihaknya selalu mengusulkan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten, dalam hal ini Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cidanau, Ciujung, Cidurian (C3), namun hingga kini tidak kunjung ada perbaikan.
“Setiap musrenbang juga kami selalu mengusulkan, karena itu kewenangannya provinsi sama pusat, namun sampai saat ini tidak ada tanggapan untuk memperbaiki tanggul tersebut,” paparnya.
Dia berharap, beberapa tanggul yang jebol yang ada di wilayahnya itu segera di perbaiki dengan menggunakan tiang pancang, seperti tanggul yang berada di sungai Cisadane. Ia pun meyakini jika itu dilakukan maka wilayahnya di pastikan terbebas dari banjir tahunan.
“Saya berharap pihak provinsi dan pusat segera tanggap, kasihan warga tiap tahun mereka harus kebanjiran, bahkan tidak musim hujan pun pemukiman mereka kebanjiran karena memang tanggulnya sudah jebol,” pungkasnya.(tim)