Terastangerang.com, Tigaraksa,- Banyaknya kemudahan yang dihadirkan pada Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) turut membantu masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.Terutama di era digital saat ini, kita diberikan kemudahan untuk mengakses segala sesuatu melalui perangkat yang kita miliki.
Hal ini dirasakan oleh Sri Mulyati (47) seorang ibu rumah tangga yang merasakan perbedaan pelayanan kesehatan 10 tahun lalu hingga saat ini. Sejak awal, dirinya telah terdaftar sebagai tanggungan suaminya yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan hak kelas rawat kelas satu.
“Bulan November 2023 lalu, saya menjalankan tindakan kuretase. Pada awalnya, saya mengecek di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yakni di Klinik Sepatan terkait kondisi tubuh saya. Dokter di FKTP menginformasikan bahwa adanya penebalan dinding rahim, namun syukurnya belum terlalu parah. Akhirnya, saya diberikan rujukan untuk segera ditangani di rumah sakit. Rujukan yang diberikan saat itu ke spesialis kandungan di Rumah Sakit Unimedika Kabupaten Tangerang. Makin bersyukurnya saya karena rumah sakit yang dirujuk dari pihak FKTP tidak jauh dari rumah dan mudah diakses,” tutur Sri (27/5/24).
Pelayanan yang diterima oleh Sri dari pihak rumah sakit sangat baik, tidak ada perbedaan untuk pasien umum maupun peserta JKN. Sri menyampaikan bahwa informasi yang diberikan sangat jelas dan mudah dipahami.
Dirinya hanya perlu melampirkan berkas rujukan dari FKTP dan KTP, tidak ada berkas yang perlu difoto kopi maupun iur biaya tambahan. Hal ini dirasa penting karena Program JKN semakin mempermudah masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan, dan tidak adanya diskriminasi menjadi salah satu hal yang penting demi keberlangsungan Program JKN.
“Dari awal, saya dibantu oleh staf rumah sakit dalam pengurusan administrasi. Pertama-tama saya mendapatkan penanganan dari ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD), pihak rumah sakit secara tanggap memberikan informasi bahwa tindakan kuretase dapet segera dilakukan. Tidak butuh waktu lama, tindakan kuretase yang saya jalani sekitar 20 menit. Saya merasa lega, tindakannya berjalan dengan lancar dan saya mendapatkan kamar rawat inap sesuai dengan hak saya yakni di kelas satu. Kemudian dokter menyampaikan, jika saya hanya perlu kontrol seminggu sekali setelah tindakan ini, selebihnya saya cukup mengonsumsi obat yang diberikan agar kondisi saya semakin pulih,” ungkap Sri.
Memahami betapa pentingnya Program JKN, Sri mengungkapkan bahwa seluruh masyarakat diharapkan turut serta pada keberlanjutannya Program JKN. Dirinya membuktikan sendiri bahwa banyak masyarakat yang kurang mampu dapat terbantu. Dan anggapan bahwa pelayanan yang diberikan rumit serta tidak efisien sangat tidak tepat.
Kemudian selain pelayanan di rumah sakit, Sri juga mengapresiasi kinerja pelayanan yang diberikan di kantor cabang, mulai dari satpam hingga frontliner semua sangat ramah dan tulus dalam melayani peserta. Prasarananya juga sangat memadai, kondisi ruangan untuk peserta sangat nyaman dan tidak perlu lama dalam menunggu antrean.
“Saya berharap, kedepannya pelayanan yang sudah baik ini dapat dipertahankan dan ditingkatkan kembali. Pelayanan di seluruh FKTP baik di Klinik, Puskesmas, Dokter Umum serta rumah sakit semakin banyak yang bekerja sama agar dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat terutama yang berada di daerah pelosok. Dan saya acungi dua jempol untuk semua petugas yang turut andil dalam keberlangsungannya Program JKN. Semoga semakin banyak yang memahami terkait makna gotong royong di Negara kita agar senantiasa yang sehat dapat menolong yang sakit,” tutup Sri. (*)