PT. Mayora Gelar Pelatihan Bank Sampah di Kalideres Jakbar

Sri Mulyo
PT. Mayora Gelar Pelatihan Bank Sampah di Kalideres Jakbar

TERASTANGERANG– PT. Mayora Indah, Tbk menggelar pelatihan Bank Sampah kepada kelompok ibu- ibu PKK di RW 08, Kelurahan Kalideres, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, pada Kamis (17/11/22).

Pelatihan yang diprakarsai oleh PT. Mayora ini, sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap permasalah limbah anorganik terutama bahan-bahan yang terbuat dari plastik dan sulit terurai oleh proses alam (non biodegrdable).

Koordinator CSR PT. Mayora, Suprianto mengatakan, pelatihan ini bertujuan untuk memberikan wawasan mengenai limbah berbahan plastik baik cara pemanfaatan, pemilahan maupun pengeloaannya dengan cara 3R yakni Reuse Reduce dan Recycle .

Dia menjelaskan, pemanfaatan limbah berbahan plastik yang dikumpulkan di Bank sampah yang dikelola oleh ibu-ibu PKK di RW 08, selajutnya akan dipilah dan dijual kepada pengepul.

[bacajuga berdasarkan="category" judul="Baca Juga:" mulaipos="0" jumlah="1"]

“Hasil penjualan ini menjadi penghasilan tambahan bagi ibu-ibu PKK,” kata Suprianto.

IRGA DH Mayora, Alex menambahkan, pelatihan Bank Sampah ini merupakan salah satu program CSR sebagai tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan sekitar dimana perusahan itu berada yakni di RW 08 Kelurahan Kalideres Kecamatan Kalideres.

Dengan pelatihan pengelolaan sampah itu, Ia berharap, selain ibu-ibu PKK mendapatkan kesibukan baru yang bisa memberikan penghasilan tambahan, permasalah limbah berbahan plastik bisa dikurangi bahkan dihilangkan sama sekali.

[bacajuga berdasarkan="category" judul="Baca Juga:" mulaipos="1" jumlah="1"]

Sementara, Wakil Sudin Lingkungan Hidup Kota Jakarta Barat, Muhammad Yani mengapresiasi program CSR yang dijalankan oleh PT. Mayora Indah,tbk yang telah memberikan wawasan kepada masyarakat terkait pengelolaan sampah.

“Sampah selama ini menjadi momok masyarakat akibat beberapa sampah yang tidak bisa terurai seperti plastik, paempers, lampu, kaca kalau tidak dikelola dengan benar dan bisa merusak lingkungan apalagi saat ini sampah yang dikirim dari Jakarta ke pusat TPS Bantar Gebang sudah begitu padat dan menumpuk,” ujarnya.

Dengan adanya Bank Sampah, lanjut Muhammad diharapkan sampah yang dibuang warga sebelum ditimbun dan dikirim ke TPS bisa dipilah dan dikelola masyarakat kemudian dikumpulkan di Bank Sampah selanjutnya dijual kepada pengepul.

“Ini tentunya bisa mengurangi kuantitas sampah yang dikirim ke TPS Bantar Gebang,” pungkasnya. (rls/T1).

Pos terkait