Program JKN Menjadi Solusi Jaka dalam Kesembuhan Gangguan Telinga Sang Anak

Sri Mulyo
Program JKN Menjadi Solusi Jaka dalam Kesembuhan Gangguan Telinga Sang Anak
Jaka Darwis Santosa

Terastangerang.com, Tigaraksa,- BPJS Kesehatan telah membawa banyak manfaat bagi masyarakat Indonesia, mulai dari pengurangan beban biaya kesehatan hingga memastikan bahwa setiap warga negara dapat mendapatkan layanan kesehatan yang baik tanpa memandang status sosial atau ekonomi.

Program Jaminan Kesehatan (JKN) saat ini tidak hanya memberikan akses layanan kesehatan, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dan hal ini lah yang dirasakan oleh Jaka Darwis Santosa (33), warga Kabupaten Tangerang yang belum lama ini merasakan manfaat JKN bagi keluarganya.

“Awal tahun 2024, anak saya mengalami gangguan pada telinga sebelah kiri. Mulanya anak saya yang berumur satu tahun demam tinggi dan suhunya tidak kunjung turun hingga malam hari. Saat itu saya mulai panik, karena selain badannya yang masih panas, terdapat cairan yang cukup banyak keluar dari telinga sebelah kirinya. Ini menjadi kali pertama anak saya mengalami hal tersebut, lalu saya dan istri bergegas ke klinik terdekat agar anak saya mendapatkan tindakan lebih lanjut. Jika persoalan biaya, saya tidak terlalu khawatir yang nantinya akan muncul, karena saya selalu memastikan kepesertaan JKN keluarga saya aktif,” tutur Jaka saat ditemui di Kantor Cabang Tigaraksa pada Kamis (21/11).

Demam tinggi pada anak yang disertai dengan cairan keluar dari telinga sering kali merupakan tanda adanya infeksi telinga, seperti otitis media atau otitis eksterna. Infeksi ini memerlukan perhatian medis segera, terutama jika cairan yang keluar dari telinga berbau atau berwarna tidak normal.

Bacaan Lainnya

Jika tidak segera diobati, infeksi telinga bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti mastoiditis atau gangguan pendengaran. Langkah Jaka sebagai seorang ayah pada waktu itu sudah sangat tepat dengan membawa sang buah hati ke klinik terdekat agar kondisinya tidak semakin parah dan segera mengetahui penyakit apa yang diderita oleh sang anak.

“Dari klinik terdekat rumah, anak saya diberikan obat yang dapat dikonsumsi dan obat tetes pada telinga. Namun setelah tiga hari, cairan yang keluar dari telinga anak saya masih tetap ada walaupun tidak sebanyak sebelumnya. Saya kembali membawa anak saya ke klinik dan langsung mendapatkan rujukan ke rumah sakit untuk dapat dilakukan pemeriksaan oleh spesialis Telinga Hidung Tenggorokan (THT). Waktu awal kedatangan saya di rumah sakit, petugas administrasi melakukan konfirmasi apakah saya telah terdaftar sebagai peserta JKN atau belum agar pengobatan anak saya dilakukan penjaminan sepenuhnya oleh Program JKN,” cerita Jaka.

Jaka menyampaikan pula bahwa segala pengurusan administrasi yang dirinya jalani sangat mudah dan cepat. Di era digitalisasi seperti ini, Jaka hanya perlu menunjukkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) digital di ponsel miliknya sebagai identitas kepesertaan anaknya yang saat itu menjalani pengobatan di rumah sakit.
Tidak membutuhkan waktu lama, sang buah hati mendapatkan tindakan oleh spesialis THT dan dilakukan rawat inap intensif agar lebih mudah dilakukan observasi oleh tim medis. Besar harapan Jaka saat itu jika sang buah hati yang masih kecil tidak terlalu lama dilakukan rawat inap dan dapat segera pulang.

“Puji syukur dengan penanganan yang sangat baik dari pihak rumah sakit, selama kurang dari satu minggu dirawat inap, anak saya diperbolehkan pulang dan melanjutkan rawat jalan. Pada saat itu saya hanya fokus pada pemulihan anak saya, karena segala bentuk tindakan, obat, penanganan di rumah sakit telah dijamin sepenuhnya oleh Program JKN. Tidak ada biaya yang ditagihkan ke saya, semuanya lancar dan sangat bagus pelayanannya. Saya sangat akan merekomendasikan Program JKN kepada kerabat saya agar dapat memanfaatkan program yang selalu membantu banyak masyarakat ini,” tutup Jaka. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *