Perjalanan Wina Melawan Kelainan Jantung, Rasakan Manfaat Program Rujuk Balik

Sri Mulyo
Perjalanan Wina Melawan Kelainan Jantung, Rasakan Manfaat Program Rujuk Balik

Terastangerang.com, Tigaraksa,- Penyakit kelainan katup jantung adalah kondisi di mana salah satu atau lebih katup jantung tidak berfungsi dengan baik.

Katup jantung bertugas untuk mengatur aliran darah di dalam jantung dan mencegah aliran darah kembali. Ada beberapa jenis kelainan katup jantung, salah satunya yakni Regurgitasi, di mana katup tidak menutup dengan sempurna, sehingga darah dapat mengalir kembali ke ruang jantung yang sebelumnya.

Penyakit kelainan katup ini juga dialami oleh Winaresmi (61), salah satu masyarakat Kabupaten Tangerang yang saat ini masih berjuang dalam menjalani pengobatan penyakit kelainan jantungnya.

“Pada tahun 2020, saya divonis oleh dokter mengidap kelainan katup jantung. Saya disarankan untuk menjalani rangkaian operasi agar katup jantung saya yang bocor dapat segera ditangani dengan tindakan medis. Awalnya saya ragu serta khawatir, karena ini kali pertama saya mengalami kelainan jantung pada tubuh saya. Namun, seluruh tim medis di rumah sakit meyakinkan saya bahwa segala proses tindakan akan dilakukan sesuai dengan prosedur dan memberikan informasi secara transparan apapun hasilnya. Akhirnya, saya dijadwalkan untuk mengikuti seluruh rangkaian operasi, agar kondisi tubuh saya dapat membaik’’, tutur Wina.

Bacaan Lainnya

Gejala penyakit katup jantung awalnya dapat bervariasi, tergantung pada jenis dan tingkat keparahan kelainan. Beberapa gejalanya seperti sesak napas, kelelahan yang tidak biasa, nyeri dada, pembengkakan di kaki, pergelangan kaki atau perut.

Operasi untuk mengatasi penyakit kelainan katup jantung dapat dilakukan dengan berbagai metode, tergantung pada jenis kelainan, tingkat keparahan, dan kondisi kesehatan umum pasien.

Pemilihan metode operasi yang tepat bergantung pada banyak faktor, termasuk jenis kelainan katup jantung, usia pasien, kondisi kesehatan secara keseluruhan, dan preferensi pasien serta tim medis.

“Setelah menjalani operasi, kondisi tubuh saya sudah semakin stabil. Saya diberikan informasi oleh pihak rumah sakit bahwa BPJS Kesehatan memiliki Program Rujuk Balik (PRB) yang dapat memudahkan pasien. Jadi, setelah saya mendapatkan pelayanan kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan (FKTL), saya dapat melanjutkan pengobatan saya di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), di mana FKTP yang saya pilih adalah klinik dan aksesnya mudah dari rumah. PRB ini pun sudah saya jalani bertahun lamanya untuk dapat mempermudah saya dalam mendapatkan obat yang rutin saya konsumsi”, cerita Wina.

PRB bertujuan untuk mempermudah perawatan berkelanjutan dan memastikan pasien mendapatkan layanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan.

Program ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas sistem perawatan kesehatan di Indonesia dengan memberikan perawatan yang terkoordinasi dan berkelanjutan bagi pasien.

Setelah pasien dirawat di rumah sakit dan kondisinya sudah stabil, dokter di FKTL akan memberikan rujukan balik ke FKTP untuk perawatan lanjutan. Rujukan ini harus mencakup informasi lengkap mengenai kondisi medis pasien dan tindak lanjut yang diperlukan agar pengobatan yang diberikan dapat secara maksimal.

“Sampai dengan saat ini, saya sudah menjalani PRB dengan rutin kontrol di rumah sakit dan melakukan pengambilan resep di klinik. Lalu saya mengambil obat di apotek yang telah ditunjuk dan tentu tidak terlalu jauh dari rumah. Saya sangat merasakan kemudahan dengan adanya PRB ini, terbukti dengan tidak perlunya saya mengeluarkan uang sepeserpun sejak saya didiagnosa mengalami kelainan katup jantung hingga rutin melakukan pengambilan obat saat ini. Saya berharap program ini dapat terus berkelanjutan dan dapat menolong seluruh kalangan masyarakat demi keefisien waktu dan biaya, terima kasih BPJS Kesehatan’’, tutup Wina. (*)

Pos terkait