Pasir Putih PIK 2 Bukti Perubahan Wilayah Mandiri di Kabupaten Tangerang

Sri Mulyo
Pasir Putih PIK 2 Bukti Perubahan Wilayah Mandiri di Kabupaten Tangerang

TERASTANGERANG- Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar menjelaskan, transformasi kawasan PIK 2 dari sebelum dan sesudah pembangunan. Dahulu kawasan ini merupakan daerah tambak yang tidak produktif, namun sekarang telah diubah menjadi wilayah yang mandiri.

“Dulu itu pertambakan yang tidak produktif, karena banyak limbah dan polusi air dan ini bisa kita lihat setelah diubah menjadi daerah produktif dan menciptakan lapangan kerja,” kata Bupati Zaki yang juga sebagai Vice President PNLG, saat mengunjungi PIK 2 atau Pantai Indah Kosambi, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, pada Kamis (27/10) siang.

Dalam kunjungan bersama para delegasi dari PEMSEA Network of Local Governments (PNLG) ini, Zaki menunjukkan bahwa pembangunan kawasan pesisir di PIK 2 merupakan bukti pembangunan yang diinisiasi mitra swasta.

kawasan di PIK 2

“Hari ini kunjungan ke PIK 2 di mana pemerintah daerah Kabupaten Tangerang menunjukkan bahwa ini pembangunan yang diinisiasi mitra swasta,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Sebagai informasi, kunjungan tersebut para delegasi PLNG Forum 2022 dijamu makan malam di pusat wisata kuliner Little Amsterdam, PIK 2 Kosambi, Kabupaten Tangerang. Lebih dari seratus peserta dan rombongan dijamu makanan nusantara oleh chef internasional William Wongso.

Di lokasi ini, para delegasi berkunjung juga ke Pantai Pasir Putih dan Sungai Tahang.Selama kunjungan, Bupati Zaki yang juga Vice President Partnerships in Environmental Management for The Seas of East Asia (PEMSEA) Network of Local Governments (PNLG) ikut menemani para delegasi. PLNG Forum 2022 digelar pada 25-29 Oktober 2022.

Makan malam di Little Amsterdam dikemas dalam acara Partnership Night PNLG Forum 2022. Pada acara tersebut, Pemkab Tangerang menganugerahkan penghargaan kepada sejumlah perusahaan yang ikut berpartisipasi dalam pengelolaan wilayah pesisir.

IPB Puji Pengelolaan Wilayah Pesisir Kabupaten Tangerang

Kepala Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Kelautan (PKSPL) IPB, Yonvitner mengatakan, pengembangan wilayah oleh Bupati Tangerang telah menunjukan hal yang positif.

Kata Yonvitner implementasi ICM (pengelolaan pesisir terpadu) pada level tapak di Tangerang sangat baik dan tergolong berhasil.

“Pengelolaan pesisir tidak mudah, terlebih dalam hal komunikasi dan koordinasi. Sebab, dalam pengelolaan pesisir ini harus melibatkan peran pemerintah daerah sampai ke pusat. Namun dengan kemampuan dan kepemimpinan Bupati Zaki, Tangerang dengan sangat baik,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, yang dilakukan Bupati Zaki dalam pengembangan dan pengelolaan wilayah pesisir dapat menjadi pembelajaran oleh negara dan kota lainnya di dunia.

“Tangerang menjadi salah satu role model praktek pengelolaan peaisir saat ini selain Bontang,” ungkapnya.

Sementara, Dekan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Fredinan Yulianda mengingatkan agar Pemkab Tangerang tidak mengabaikan konservasi di tengah kegiatan ekonomi yang dilakukan.

Sebab, konservasi memiliki tujuan yang baik untuk pengelolaan sumber daya alam. Konservasi sendiri memiliki tiga tujuan utama yang harus dipahami agar semua kegiatan ekonomi tidak mengabaikan konservasi.

“Ada tiga tujuan pengelolaan konservasi yaitu perlindungan, reservasi, dan pemanfaatan,” ungkapnya.

Menurut dia, tujuan perlindungan, seluruh masyarakat harus melindungi keanekaragaman biota, utamanya melindungi dari gangguan dan degradasi habitat mereka. Langkah tersebut dilakukan untuk menjaga proses ekologi yang ada di alam.

Kemudian reservasi adalah memastikan keberadaan sistem ekologi semua ekosistem berjalan dengan baik, terlepas dari dinamika perubahan yang disebabkan oleh aktivitas alam dan manusia. Tujuannya adalah mengoptimalkan fungsi dan tingkat ekosistem

Tujuan ketiga konservasi adalah pemanfaatan dengan pengendalian di bawah daya dukung kapasitas sehingga dapat dilakukan secara berkelanjutan. Pemanfaatan berkelanjutan tersebut dilakukan berdasarkan daya dukung yang ada.

Untuk diketahui, forum internasional bagi para anggota Kemitraan Pemerintah Daerah dalam Pengelolaan Lingkungan Pesisir dan Lautan di Asia Timur (PNLG) resmi dibuka, Rabu (26/10/2022), di Atria Hotel Gading Serpong, Kabupaten Tangerang. Forum ini dihadiri oleh delegasi dari sembilan negara yang juga anggota PNLG.

PEMSEA Network of Local Government (PNLG) Forum 2022 diselenggarakan secara resmi oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang pada 25-29 Oktober 2022.

PEMSEA adalah organisasi kemitraan lintas pemerintahan dalam pengelolaan lingkungan hidup pesisir dan lautan di Asia Timur. PEMSEA adalah singkatan dari Partnerships in Environmental Management for The Seas of East Asia.

Forum jaringan pemerintah daerah (kabupaten/kota/provinsi) dari negara-negara anggota PEMSEA mengadakan pertemuan tahunan dengan nama PNLG Forum. Kini dalam PNLG tergabung 53 pemerintahan daerah (local government) dari 11 negara anggota dan 3 mitra di Asia Timur. (adv)

Pos terkait