Terastangerang.com, Tigaraksa,- Dony Hendra (23), yang akrab dipanggil Dohe, adalah salah satu peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang telah merasakan langsung manfaat besar dari program ini.
Sebagai warga Desa Mekarsari, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang. Dony merasa beruntung menjadi peserta JKN. Dengan kepesertaan ini, ia mendapatkan kemudahan dalam mengakses layanan kesehatan untuk mengobati penyakit Tuberkulosis (TBC) yang diderita sang kakak.
Dony dan keluarga yang terdaftar sebagai peserta JKN segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI), menceritakan pengalaman saat kakak nya mengalami demam dan batuk-batuk yang semakin parah sekitar bulan November lalu.
“Bulan november itu gejala awal yang dirasa kakak saya saat sedang kerja, jadi waktu kerja sudah ada gejala batuk-batuk, sempat sesak nafas juga dan meriang sebelumnya sudah minum obat batuk dan obat meriang tapi tetap kambuh. Saya diinfokan dari temannya kalo kakak saya sudah lemas dan dilarikan langsung ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang dengan ambulance karena tidak ada kendaraan yang bisa mengantar saat itu,” ungkap Dony.
Lebih lanjut, Dony menyampaikan bahwa setelah kakak nya menjalani pemeriksaan lanjutan di rumah sakit, dokter menjelaskan bahwa gejala yang dialaminya adalah penyakit TBC paru.
Ia sempat khawatir dan sangat terkejut mendengar hasil diagnosisnya. TBC adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis.
Penyakit ini dapat menyerang berbagai organ tubuh, terutama paru-paru, dan jika tidak diobati secara tuntas, dapat menimbulkan komplikasi berbahaya hingga menyebabkan kematian.
“Saya kaget dan panik sekali. Awal sakit itu bisa saja karena kakak saya yang setiap hari bekerja di bengkel body repair harus terpapar debu amplas dan saat pengecatan mobil, bau cat yang menyengat dan menguap jadi terhirup membuat pernapasan terganggu serta pola hidup yang kurang sehat, sering begadang, dan juga pola makan yang tidak teratur. Namun, saya merasa lebih tenang setelah dokter menjelaskan bahwa penyakit TBC paru bisa sembuh asalkan menjalani pengobatan dengan rutin,” ungkap Dony.
Dony juga menambahkan bahwa selama menjalani pemeriksaan dan pengobatan kakak nya di rumah sakit, ia tidak mengalami kendala apa pun.
Sebagai peserta JKN, ia tetap dilayani sesuai dengan haknya. Petugas medis, termasuk dokter, semuanya melayani dengan sangat ramah.
Ia mengapresiasi perhatian dan pelayanan yang diberikan selama masa pengobatan, yang membuat proses penyembuhan kakak nya menjadi lebih mudah.
“Perawatan sudah memasuki hari ketiga, batuk sudah jarang, dan demam juga mulai menurun. Menurut dokter, apabila kondisinya terus membaik, besoknya kakak saya sudah bisa pulang dan melanjutkan pengobatan dengan rawat jalan. Sejauh ini, sama sekali tidak ada kesulitan mendapatkan pengobatan. Justru kakak nya merasa mendapatkan pengobatan dan pelayanan yang maksimal. Bahkan obat-obatan diambilkan oleh perawat, dan jadwal minum obat kakak juga sudah dijadwalkan dan diantar,” ungkap Dony.
Pengalaman kakak Dony menggunakan Program JKN sungguh membuktikan bahwa layanan kesehatan kini lebih mudah diakses, terutama dalam menjamin biaya pengobatan penyakit TBC yang di derita. Sebagai peserta segmen PBI, Dony merasa sangat terbantu karena iuran BPJS Kesehatan sudah ditanggung oleh pemerintah.
Baginya, Program JKN menjadi bukti nyata komitmen pemerintah untuk memastikan bahwa setiap warga negara Indonesia, tanpa terkecuali, memiliki hak atas akses perawatan kesehatan yang berkualitas.
“Ya, saya berharap Program JKN terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi seluruh masyarakat Indonesia, termasuk keluarga yang kurang mampu seperti saya yang tentu nya juga membutuhkan akses layanan kesehatan yang bermutu. Tanpa adanya Program JKN, saya tidak tahu bagaimana kakak saya bisa menjalani pengobatan ini. Alhamdulillah, sekarang kan juga semuanya sudah terasa lebih ringan,” tuturnya penuh syukur. (*)