Terastangerang.com, Tigaraksa, – Aspek penting dari pelayanan adalah komunikasi yang efektif, responsif terhadap kebutuhan individu serta keberlanjutan dalam memberikan layanan.
Pelayanan yang baik sering kali juga melibatkan penggunaan teknologi, standar yang jelas, serta kualitas yang konsisten dalam setiap interaksi dengan masyarakat.
Pelayanan juga dapat melibatkan aspek-aspek emosional, psikologis, dan sosial. Salah satu fokus utama dari pelayanan yakni memberikan nilai tambah kepada masyarakat atau penerima layanan dengan memenuhi atau melebihi harapan mereka.
Mendapatkan pelayanan yang baik juga dirasakan oleh Siti Jaenab (40) warga Kabupaten Tangerang.
Dirinya mengaku selalu mendapatkan pelayanan kesehatan yang memuaskan di Puskesmas Bojong Kamal.
Selain dekat rumah, puskesmas tersebut juga dirasa memiliki alat kesehatan yang lengkap, prasarana yang memadai, serta tenaga medis yang sangat kompeten di bidangnya.
Pada awalnya, Jaenab mendatangi puskesmas untuk memeriksakan kondisi giginya yang saat itu dirasa sangat sakit. Lalu pihak puskesmas menjelaskan secara detail terkait kondisi dari kesehatan giginya.
“Waktu itu saya merasakan sakit pada gigi saya, sudah beberapa hari namun tidak kunjung mereda. Kemudian saya datang ke puskesmas untuk memeriksakan kondisi gigi saya, pihak dokter menyampaikan bahwa gigi saya tidak dapat dicabut dikarenakan posisi saya yang sedang hamil anak kedua saat itu. Sehingga solusi yang terbaik adalah dilakukan pembersihan agar tidak terjadinya penumpukan bakteri yang dapat memicu nyeri yang semakin parah, dan saya diberikan obat rutin yang dikonsumsi untuk meredakan rasa nyeri pada gigi saya. Tentunya obat tersebut aman dikonsumsi untuk ibu hamil,’’ cerita Jaenab.
Salah satu tujuan pelayanan di puskesmas yakni bertujuan untuk memberikan akses kesehatan yang terjangkau dan merata bagi seluruh masyarakat, serta menjadi pintu gerbang utama bagi individu dan keluarga untuk mendapatkan perawatan kesehatan dasar yang mereka butuhkan.
Puskesmas juga berperan penting dalam memperkuat sistem kesehatan di tingkat masyarakat, yakni dalam mengedukasi kesehatan masyarakat, memberikan informasi tentang pencegahan penyakit, pola hidup sehat, gizi, kebersihan, serta pentingnya memeriksakan diri secara berkala.
“Karena pelayanan pertama kali yang saya rasakan sangat baik, akhirnya jika saya maupun keluarga saya sedang dalam kondisi sakit, saya akan kembali dan merekomendasikan puskesmas tersebut. Pelayanan yang memuaskan juga tentu saya rasakan dengan hadirnya Program JKN (Jaminan Kesehatan Nasional). Saat ini saya telah terdaftar sebagai peserta PBI (Penerima Bantuan Iuran), saya sangat bersyukur karena saya berserta keluarga dapat terbantu dengan Program JKN ini. Jika saya berobat baik di puskesmas maupun rumah sakit, dengan terdaftarnya saya sebagai peserta JKN saya tidak harus mengeluarkan biaya,’’ jelas Jaenab.
Sejak awal, Program JKN bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia melalui penyediaan akses kesehatan yang merata dan terjangkau bagi seluruh masyarakat.
Dengan memberikan perlindungan kesehatan yang komprehensif, Program JKN dapat meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi risiko kemiskinan akibat biaya kesehatan yang tinggi. Serta dengan adanya jaringan penyedia layanan kesehatan yang luas, peserta JKN dapat mengakses layanan kesehatan yang berkualitas di seluruh Indonesia termasuk di daerah-daerah terpencil dan sulit dijangkau.
“Besar harapan saya bahwa saya dapat terus terdaftar sebagai peserta JKN dengan segmen PBI ini. Karena bukan hanya saya yang terbantu, melainkan seluruh masyarakat yang berada pada kalangan ekonomi menengah kebawah. Saya pun mengapresiasi kinerja baik untuk tim medis yang saat ini sudah semakin membaik dan selalu konsisten, saya harap pelayanan baik ini dapat dipertahankan untuk kedepannya agar dapat menolong seluruh lapisan masyarakat di Indonesia,’’ tutup Jaenab. (*)