TERASTANGERANG– Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar bersama Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengunjungi salah satu gerai UMKM binaan PT IKPP Tangerang yang ikut berpartisipasi dalam UMKM Expo di Forum Internasional bagi para anggota Kemitraan Pemerintah Daerah dalam Pengelolaan Lingkungan Pesisir dan Lautan di Asia Timur (PNLG) di Atria Hotel Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Rabu (26/10/22).
Dalam even tersebut, UMKM Binaan Unit usaha Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (IKPP) Tangerang, menghadirkan berbagai produk unggulan di antaranya, sayur hidroponik, anyaman bambu, keripik mangrove serta kokoru.
“Dalam even ini kami dapat mengenalkan produk UMKM binaan,” kata Head of Suistanability PT Indah Kiat Pulp and Paper Tangerang, Kholisul Fatikhin saat menjelaskan kepada Menteri LHK dan Bupati Tangerang, Rabu (26/10/22).
Selain menampilkan produk hasil UMKM, PT IKPP Tangerang juga menginformasikan CSR penanaman pohon mangrove di kawasan pesisir pantai Kabupaten Tangerang.
“Di pesisir pantai Utara Kabupaten menanam pohon mangrove sebanyak 150.000 bibit dan di bantaran Sungai Cisadane sebanyak 3.000 bibit,” jelasnya.
Kata Kholisul, penanaman pohon mangrove ini, sebagai bentuk komitmen perusahaan terhadap lingkungan di pesisir pantai dan bantaran Sungai Cisadane untuk menahan abrasi.
“Ini sebagai kepedulian kami terhadap lingkungan. Menjaga keberlangsungan ekosistem sangat penting untuk kehidupan masa depan anak cucu kita,” ungkap Kholisul.
Sementara, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar mengatakan, Indonesia memiliki kemampuan yang baik dalam menciptakan blue economy atau ekonomi kelautan. Salah satunya melalui pemanfaatan hutan mangrove.
Berdasarkan peta mangrove Indonesia, total hutan mangrove di Tanah Air berjumlah 31 juta hektare. Angka tersebut mencakup sekitar 20 persen dari habitat mangrove dunia.
“Indonesia memiliki kemampuan ekosistem biru, melalui ekosistem mangrove itu memberikan pelayanan vital ekosistem untuk masyarakat lokal dan global,” paparnya.
Menurut dia, ekonomi biru atau kelautan perlu diintegrasikan dengan ekonomi hijau untuk meningkatkan perekonomian nasional. Meski saat ini ekonomi biru dinilai belum optimal.
“Kebijakan manajemen integrasi kelautan dan ekonomi biru perlu dilakukan langkah konkret, peningkatan kapasitas, inovatif teknologi, rencana kebijakan pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja, penghasilan, ancaman bencana alam, dan ketahanan laut secara terintegrasi,” tegasnya.
Sementara, Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar menyebut bahwa pembangunan di Desa Ketapang, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang tak hanya fokus membangun insfrastruktur tetapi juga lingkungan hidup di sekitar desa tersebut.
“Kami membangun Desa Ketapang bukan hanya sekedar membangun infrastrukturnya saja, tetapi kami juga membangun dari sisi lingkungan hidupnya, salah satunya mangrove,” ujarnya.
Ia menyampaikan, bahwa keberadaan tanaman mangrove yang ada di Desa Ketapang sudah terlihat manfaatnya. Hal ini dapat dilihat dari perubahan kualitas air yang ada di desa tersebut.
Hal ini tak lepas dari manfaat tanaman Mangrove yang memiliki fungsi sebagai penyerap gas karbondioksida (CO2) dan penghasil oksigen (O2). Hutan mangrove juga memiliki peran sebagai tempat hidup berbagai jenis biota laut seperti ikan-ikan kecil untuk berlindung dan mencari makan.
“Kami sudah fokus pada tanaman mangrove sejak tahun 2014 sampai sekarang, Sudah lebih dari 6 tahun tanaman mangrove ini berkembang. Hasilnya, sangat luar biasa, mampu mengubah kualitas air di Desa Ketapang. Yang awalnya tidak bisa sebagai tempat berkembang biak biota laut. Kini, sebagai habibat untuk ikan, udang hingga kepiting langka. Mereka bisa hidup dan berkembang biak di kawasan mangrove. Ini menandakan bahwa ekosistem dan kualitas air telah menjadi lebih baik,” pungkasnya.
Untuk diketahui, forum internasional bagi para anggota Kemitraan Pemerintah Daerah dalam Pengelolaan Lingkungan Pesisir dan Lautan di Asia Timur (PNLG) resmi dibuka, Rabu (26/10/2022), di Atria Hotel Gading Serpong, Kabupaten Tangerang. Forum ini dihadiri oleh delegasi dari sembilan negara yang juga anggota PNLG.
PEMSEA Network of Local Government (PNLG) Forum 2022 diselenggarakan secara resmi oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang pada 25-29 Oktober 2022.
PEMSEA adalah organisasi kemitraan lintas pemerintahan dalam pengelolaan lingkungan hidup pesisir dan lautan di Asia Timur. PEMSEA adalah singkatan dari Partnerships in Environmental Management for The Seas of East Asia.
Forum jaringan pemerintah daerah (kabupaten/kota/provinsi) dari negara-negara anggota PEMSEA mengadakan pertemuan tahunan dengan nama PNLG Forum. Kini dalam PNLG tergabung 53 pemerintahan daerah (local government) dari 11 negara anggota dan 3 mitra di Asia Timur. (T1)