Daya Tampung Sekolah Negeri di Tangsel Terbatas, Dindikbud Siapkan 92 SMP Swasta Pendamping

Avatar
Daya Tampung Sekolah Negeri di Tangsel Terbatas, Dindikbud Siapkan 92 SMP Swasta Pendamping
Wali Kota Benyamin Davnie saat melakukan penandatanganan komitmen bersama instansi-instansi yang berhubungan dalam proses PPDB 2024/2025 di Tangerang Selatan, bertempat di Aula Blandongan, Puspemkot Tangsel, Senin 10 Juni 2024.

Terastangerang.com—Guna  menangani selisih daya tampung calon siswa yang bakal masuk ke sekolah negeri Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel)  terus melakukan perbaikan pada Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2024/2025.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Tangsel, Deden Deni, mengungkapkan bahwa persiapan PPDB di tahun ini tentunya semakin matang.

Sebab menurutnya, banyak hal yang terus dipelajari dari proses PPDB di tahun lalu. Mulai dari sosialisasi Pra-PPDB, sistem pendaftaran online sekaligus terobosan-terobosan lainnya termasuk sekolah pendamping yang disiapkan di tahun ini.

“Sejauh ini aplikasi dari Kominfo tidak ada komplain, tetapi ini baru awal, kami tetap siapkan posko pengaduan dan sebagainya,” jelasnya saat kegiatan penandatanganan komitmen bersama instansi-instansi yang berhubungan dalam proses PPDB 2024/2025 di Aula Blandongan, Puspemkot Tangsel, pada Senin, 10 Juni 2024.

[bacajuga berdasarkan="category" judul="Baca Juga:" mulaipos="0" jumlah="1"]

Dijelaskan Deden, bahwa daya tampung untuk sekolah negeri tingkat menengah pertama sebesar 7 sampai 8 ribu. Tetapi, keinginan atau peminat pendaftar mencapai 12 ribu, sehingga ada selisih dari hal tersebut.

Untuk mengatasi hal tersebut sejumlah terobosan dilakukan, di antaranya, Pemkot Tangsel menyediakan bantuan untuk peserta didik yang tidak diterima di SMP Negeri.

“Kami sudah bekerja sama dengan 92 SMP Swasta sebagai pendamping,” kata Deden.

[bacajuga berdasarkan="category" judul="Baca Juga:" mulaipos="1" jumlah="1"]

Tahun ini, terobosan lainnya menyediakan sekolah swasta pendamping dari pilihan peserta didik. Sehingga, memudahkan orang tua apabila putra-putrinya tidak diterima di SMP Negeri.

“Secara otomatis tersalurkan ke SMP pendamping, 92 tadi. Jadi memudahkan orang tua karena bisa memilih yang lebih dekat dengan rumahnya. Jadi lebih hemat barangkali karena dekat domisili, dan lebih mudah mengawasinya,” jelasnya. (mln)

Pos terkait