Terastangerang.com, Tigaraksa,- Melalui kemudahan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), masyarakat bisa mengakses layanan kesehatan di berbagai wilayah. Banyak dari masyarakat yang mengandalkan program ini untuk pengobatan, salah satunya Johny Amsah (73).
Ia bercerita tentang pengalaman sang istri yang memanfaatkan Program JKN untuk mengobati penyakit diabetesnya.
Johny beserta keluarga sudah terdaftar sebagai peserta JKN segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN dengan hak kelas rawat kelas tiga.
“Istri saya memiliki riwayat diabetes sejak lama. Saat itu, kondisinya menurun jadi saya ajak berobat ke puskesmas terdekat, kemudian di rujuk ke rumah sakit. Sebelumnya saya tinggal di Jakarta, namun di awal tahun 2024 saya pindah rumah ke Kabupaten Tangerang. Pengobatan istri saya berlanjut di Rumah Sakit Umum Daerah Balaraja. Alhamdulillah, pelayanan di rumah sakit sangat ramah dan penanganan dari dokter pun baik. Seluruh biaya pengobatan juga sudah di tanggung oleh BPJS Kesehatan,” ungkap Johny.
Diketahui, semakin bertambahnya usia maka semakin besar pula risiko terkena diabetes. Penyakit ini membutuhkan kontrol rutin untuk jangka waktu yang panjang. Tentunya membutuhkan biaya pengobatan yang tidak sedikit.
Johnny sangat bersyukur karena JKN dapat membiayai pengobatan sang istri. Melalui kemudahan yang didapat dan pelayanan yang baik sampai saat ini, Johny mengaku kalau keluarganya sangat terbantu oleh Program JKN.
“Pelayanan yang didapat oleh istri saya saat kontrol rutin di rumah sakit sangat baik. Proses administrasinya juga mudah dipahami. Saat itu, saya cukup menunjukkan KTP saja. Tidak seperti berita yang beredar, selama kita dapat mengikuti prosedur yang ada pasti tidak mengalami kesulitan. Penyakit itu tidak ada yang tahu kapan datangnya, jadi dengan adanya Program JKN membuat hati lebih tenang. Apalagi, iuran saya dibantu oleh Pemerintah,” tutur Johny.
Waktu ke waktu Program JKN mengalami banyak kemajuan. Johny bisa mengakses Aplikasi Mobile JKN. Adanya fitur antrean online memudahkan baginya untuk mendaftar di Fasilitas Kesehatan (Faskes) tanpa harus datang terlebih dahulu.
Dengan kemudahan tersebut, peserta dapat memangkas waktu tunggu. Johny juga menyebut bahwa selama ini ia tidak mengalami kendala saat mengakses layanan kesehatan di faskes.
“Adanya fitur antrean online, semuanya jadi lebih cepat dan efisien. Apalagi saya ini lansia, butuh dibantu oleh petugas di sana. Beruntungnya petugas sangat cepat dan memberi arahan dengan baik. Ketika saya mengantar istri untuk berobat, dokter dan perawat di sana melayani dengan ramah. Saya tidak merasakan adanya perbedaan sama sekali, semua dilayani sama baiknya. Jadi, saya dan istri tidak kebingungan pada saat itu,” ucap Johny.
Johny juga mengajak seluruh masyarakat untuk segera terdaftar menjadi peserta JKN.Banyak manfaat yang sudah keluarganya rasakan.
Berdasarkan pengalaman sang istri yang terkena penyakit diabetes, ia menganjurkan masyarakat untuk menjaga kesehatan.
Penyakit ini dapat menyerang siapa saja bahkan tidak mengenal usia. Apalagi biaya pengobatan dan risikonya cukup besar. Jadi, tidak ada alasan lagi untuk tidak memiliki jaminan kesehatan.
“Saya berharap Program JKN tetap berlanjut dan dapat membawa manfaat bagi masyarakat. Saya sendiri sudah mengalaminya saat menemani pengobatan istri. Alhamdulillah, tidak ada biaya sedikitpun yang saya keluarkan. Semuanya gratis dan sudah ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Sebagai masyarakat umum sekaligus peserta JKN, saya berpesan kepada BPJS Kesehatan agar terus meningkatkan kembali pelayanan yang sudah baik,” tutup Johny. (*)