Terastangerang.com,- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) menandatangani Letter Of Intent (LOI) dengan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 3 Lontar Banten, untuk mengatasi sampah di Sungai Cisadane.
Penandatanganan tersebut dilakukan Kepala Dinas (Kadis) DLHK Kabupaten Tangerang, Fachrul Rozi dan Senior Manager PLTU 3 Lontar Banten, Ria Indrawan yang disaksikan langsung oleh Tini Wartini selaku Inspektur pada Inspektorat Kabupaten Tangerang, di Bank Sampah Induk, Desa Tanjung Burung, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Rabu (26/2/25).
Kepala Dinas (Kadis) DLHK Kabupaten Tangerang, Fachrul Rozi mengatakan, kegiatan hari ini merupakan rangkaian memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025 yang bertema ‘Kolabirasi Untuk Indonesia Bersih’.
Ia menjelaskan, ada beberapa kegiatan yang telah dilakukan dalam HPSN 2025 ini, diantaranya membersihkan sampah laut, menanam mangrove dan melepas hewan mimi.
Untuk hari ini, tambah Fachrul Rozi, pihaknya dengan PLTU Lontar 3 Banten telah menandatangani Letter Of Intent (LOI) untuk mengatasi sampah di Sungai Cisadane.
“Jadi nanti hasil dari sampah kayu yang sudah kita cacah dengan mesin yang dihibahkan oleh PLTU 3 Lontar Banten akan dipakai sebagai bahan bakar oleh PLTU yang akan digabungkan dengan batu bara,” kata Fachrul Rozi kepada wartawan, Rabu (26/2/25).
Ia melanjutkan, untuk sampah campur menggunakan Kapal Interceptor dari Coldplay di sungai bisa mencapai sekitar 2 hingga 3 ton per hari.
Setelah itu, kata Fachrul Rozi, baru dipisahkan antara sampah kayunya dengan sampah lain yang kemudian dilakukan pencacahan.
“Alhamdulillah hari ini kita mendapatkan hibah berupa mesin pencacah kayu dari PLTU Lontar. Namun untuk sampah selain kayu nantinya akan kita olah dan kita masih menunggu alat lainnya,” tambah Fachrul Rozi.
Dia juga mengakui, biaya operasional kapal Interceptor cukup besar dan membutukan kerjasama dengan pihak lain.
“Untuk saat ini biaya operasional masih belum menutupi, tapi kedepannya dari kerjasama kami dengan PLTU Lontar pastinya akan bisa menutupi biaya tersebut,” jelasnya.
Sementara, Senior Manager PLTU 3 Lontar Banten, Ria Indrawan menambahkan, pihaknya akan berkomitmen dengan Pemerintah Daerah, khususnya DLHK untuk mengurangi sampah di Sungai Cisadane.
“Kami memberikan hibah mesin pencegahan sampah kayu kepada DLHK, karena nantinya setelah di dicacah dan menjadi serbuk bisa kami gunakan menjadi bahan bakar di PLTU,” paparnya.
Indrawan mengungkapkan, saat ini membutuhkan sekitar 300 ton bahan bakar untuk pengoperasian PLTU Lontar, sedangkan sampah kayu yang dibersihkan dari Sungai Cisadane oleh DLHK kemungkinan sehari bisa mencapai 3 ton.
“Jadi kerjasama ini saling menguntungkan, dan pastinya membantu kami untuk mencukupi bahan bakar,” tutup Indrawan. (*)