Apresiasi Hadirnya Program JKN, Ini Kisah Yoysye Mengatasi Penyumbatan Uretra

Sri Mulyo
Apresiasi Hadirnya Program JKN, Ini Kisah Yoysye Mengatasi Penyumbatan Uretra
Yoysye

Terastangerang.com, Tigaraksa,- Uretra adalah saluran yang menghubungkan kandung kemih dengan lingkungan luar tubuh pada manusia. Penyempitan uretra atau yang dalam bahasa medis disebut stenosis uretra, merupakan kondisi di mana bagian saluran uretra mengalami penyempitan yang dapat menghambat aliran urine dari kandung kemih. Gejala penyumbatan uretra bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan dan lokasi penyumbatan. Gejala umum yang dapat muncul, meliputi nyeri saat buang air kecil, pembengkakan, mual, dan demam. Hal ini yang dirasakan oleh salah satu peserta JKN (Jaminan Kesehatan Nasional), Yoysye Lovissa Dirk (61).

“Saya pertama kali merasakan masalah dengan uretra sekitar dua tahun yang lalu. Awalnya, saya hanya merasakan sedikit kesulitan saat buang air kecil, seperti aliran yang tidak lancar dan kadang-kadang ada sensasi nyeri. Pada awalnya saya mengabaikannya, mengira itu hanya masalah sementara yang akan hilang dengan sendirinya. Namun, gejala itu semakin memburuk seiring waktu. Aliran urine saya semakin lemah dan sering kali terasa seperti tersumbat. Saya merasa frustrasi karena buang air kecil menjadi suatu yang tidak nyaman dan memakan waktu lebih lama dari biasanya,” tutur Yoysye.

Yoysye mengaku semakin khawatir akan kondisi tubuhnya saat itu. Dirinya bergegas untuk berobat ke klinik sepatan yang terdekat dari rumahnya dan mendapatkan rujukan ke rumah sakit. Tidak membutuhkan waktu lama, yakni keesokan harinya Yoysye langsung mendapatkan jadwal tindakan operasi kecil.

Penanganan yang dilakukan oleh pihak rumah sakit sangat maksimal hingga saat itu Yoysye merasa sangat puas dan menjelaskan bahwa tidak adanya perbedaan bagi pasien umum maupun peserta JKN. Pasca operasi, Yoysye diharuskan untuk rawat inap terlebih dahulu selama 3 hari untuk dilakukan observasi mengenai kondisi tubuhnya.

Bacaan Lainnya

“Setelah dilakukan operasi kecil, saya juga melakukan pemasangan stent ureter. Namun tindakan tersebut tidak cukup efektif hingga harus dilakukan operasi besar sebagai lanjutan dari operasi pertama. Saya menjalani serangkaian prosedur dan mengikuti arahan dari pihak rumah sakit. Awalnya, saya merasa sedikit cemas mengenai proses lanjutan ini, tetapi dokter dan tim medis memberikan penjelasan yang sangat baik dan memberikan saya keyakinan. Prosesnya sendiri berlangsung tidak terlalu lama, dan meskipun ada sedikit ketidaknyamanan selama prosedur, itu sangat tertangani dengan baik oleh tim medis,” cerita Yoysye.

Selama menjalani pengobatan, Yoysye menyampaikan bahwa seluruh biaya ditanggung oleh Program JKN tanpa dirinya harus mengeluarkan biaya sepersenpun.

Yoysye juga menjelaskan bahwa dirinya membuktikan sendiri terkait isu yang beredar di luaran sana tidak benar. Prosedur yang dijalani sangat cepat, peserta JKN merasa lebih mudah untuk mengakses berbagai fasilitas kesehatan yang dijamin oleh Program JKN, baik di daerah perkotaan maupun pedesaan, serta dapat memberikan akses kesehatan yang lebih luas dan terjangkau bagi masyarakat, terutama mereka yang berasal dari kelompok ekonomi menengah ke bawah.

“Program JKN menanggung seluruh pengobatan saya hingga saat menjalani beberapa sesi follow-up dengan dokter untuk memastikan bahwa proses penyembuhan berjalan lancar. Saat ini, saya terus memantau kondisi uretra saya secara teratur dan berusaha menjaga kesehatan agar tidak mengalami komplikasi serupa di masa depan. Saya bersyukur kepada tim medis yang telah membantu saya melewati masa sulit ini dengan penuh perhatian dan profesionalisme. Saya ingin memberikan pesan kepada siapa pun yang mengalami gejala serupa untuk segera berkonsultasi dengan dokter agar dapat mendapatkan perawatan yang tepat dan menghindari masalah yang lebih serius. Kesehatan kita sangat berharga, dan kita perlu merawatnya dengan baik.” tutup Yoysye. (*)

Pos terkait