Ananta : Pasar Tradisional Solusi Atasi Kesenjangan Gender di Banten

Sri Mulyo
Ananta : Pasar Tradisional Solusi Atasi Kesenjangan Gender di Banten

Terastangerang.com – Anggota Komisi VI DPR RI, Ananta Wahana mengatakan pasar tradisional bisa menjadi solusi mengatasi kesenjangan antar gender di Banten dalam soal pendapatan.

Menurut Ananta, data terakhir di Banten untuk kota dan Kabupaten Serang terjadi kesenjangan pendapatan pribadi atau gaji antara laki-laki dan perempuan.

Di kota dan Kabupaten Serang itu sumbangan laki-laki mencapai 72-73 persen. Sementara perempuan hanya 26-27 persen.

Hal itu disampaikan Ananta Wahana dalam Sosialisasi Kementerian Perdagangan (Kemendag) dengan tema ‘Sosialisasi Sarana Perdagangan dan Logistik’ bertempat di Hotel Puri Kayana, Serang, Banten, Kamis (7/9/23).

Bacaan Lainnya

“Kendati demikian, 64,5 persen pelaku UMKM didominasi oleh perempuan. Dengan begitu, kesenjangan gender dapat dikurangi dengan cara membentuk pasar tradisional sebagai wadah UMKM,” ungkap Ananta.

Selain itu, sambung Ananta, pasar tradisional bisa mengembangkan produk dan mampu dijangkau oleh masyarakat luas lantaranharga pasar tradisional lebih murah daripada pasar modern.

“Sebagai contoh, harga beras di pasar tradisional Serang hanya berkisar Rp11-12 ribu per kg. Sementara di pasar modern harganya Rp17.650 ribu,” ujar politisi PDI Perjuangan yang identik mengenakan blangkon bermotif batik Suku Baduy.
“Jadi, secara tidak langsung Kemendag mengurangi angka kemiskinan sekaligus memberdayakan perempuan,” imbuhnya.

Menanggapi hal itu, Analis Perdagangan Muda Kemendag, Desi Rosmarya mengatakan apa yang disampaikan Ananta sesuai dengan UU Perdagangan terkait melakukan pembangunan atau repitalisasi pasar rakyat dalam upaya meningkatkan kelancaran distribusi dan ketersediaan kebutuhan barang pokok dan barang penting.

“Apa yang disampaikan Pak Ananta sesuai misi Presiden Jokowi dalam mewujudkan pembangunan yang merata dan berkeadilan, dalam hal ini dengan pasar tradisional,” katanya.

Karena itu, Desi berharap kegiatan sosialisasi tersebut dapat terserap dengan baik. Selain itu, menjadi wadah menampung aspirasi atau masukan terkait kebijakan Kemendag terkait soal sarana dan logistik.

“Selebihnya, semoga Kemendag dapat lebih memenuhi dinamika dan kebutuhan masyarakat yang berkembang pesat,” pungkasnya.
Dalam pantauan, sebagian besar peserta merupakan pelaku UMKM di wilayah Serang.

Pada sesi tanya jawab, mereka sepakat dengan usulan Ananta, agar Kemendag membentuk pasar tradisional. Dan di akhir kegiatan para peserta diberikan bantuan pangan berupa paket sembako. (Tim)

Pos terkait