SMAN 12 Tangsel Nekat Gelar Study Tour Ke Yogya Rabu Ini, Wagub Banten: Study Tour Keluar Banten, Bakal Disanksi!

Avatar
SMAN 12 Tangsel Nekat Gelar Study Tour Ke Yogya Rabu Ini, Wagub Banten: Study Tour Keluar Banten, Bakal Disanksi!

Terastangerang.com- Wakil Gubernur Banten, A Dimyati Natakusumah tegas menyatakan larangan sekolah untuk menggelar kegiatan study tour mengingat cuaca yang ada sekarang ini, ia menyarankan maka study tour sekolah cukup diwilayah Banten saja.

Wagub Dimyati juga menghimbau, apabila ada yang sudah bayar segala macam, disarankan agar segera dikembalikan. Selain itu Dimyati meminta Kadisdik untuk segera mengeluarkan surat supaya sekolah tidak melakukan study tour keluar Provinsi Banten.

“Sanksinya jelas kita evaluasi kepala sekolahnya nanti,” kata Dimyati yang juga ramai diberitakan di media.

Study tour sambung Dimyati, bisa dilakukan di Provinsi Banten. Misalnya, Tangerang ke Labuan atau ke Serang yang penting di Provinsi Banten tidak keluar dari provinsi Banten.

Bacaan Lainnya

“Dalam kondisi sekarang perekonomian sedang sulit, maka kasihan masyarakat, yang dibebani nanti orang tua, ” tegasnya.

Sayangnya, meski sudah dilakukan larangan menggelar study tour keluar Banten, pihak SMAN 12 Kota Tangerang Selatan (Tangsel)  tetap ‘membandel’ dan menggelar program tersebut dengan memberangkatkan siswanya ke Yogyakarta pada Rabu (26/2/2025) pagi.

Informasi kegiatan study tour SMAN 12 Kota Tangsel didapat terastangerang.com dari salah satu orang tua siswa yang anaknya saat ini duduk di kelas X (sepuluh).

“Besok (Rabu) pagi anak saya berangkat. Rencananya pemberangkatan  pada Selasa tengah malam. Katanya biar sampe di lokasi masih pagi,” ujarnya.

Untuk keberangkatan anaknya, ia telah melunasi kewajiban keuangan sebesar Rp2,2 juta yang sudah diinformasikan sejak jauh hari sebelumnya.

“Ya, sudah saya lunasi. Gimana, kalau buat anak, uang darimana pun harus saya cari. Kan, jadi beban psikologis juga buat anak saya, kalau teman-temannya berangkat tapi dia engga ikut,” tambahnya, Selasa(25/2/2025).

Terkait Wakil Gubernur Banten yang melarang pihak sekolah menggelar study tour di luar Provinsi Banten, ia selaku orang tua siswa tak habis pikir, kenapa pihak sekolah tetap nekat untuk berangkat.

“Ngga tau saya. Informasi terakhirnya, ya anak-anak tetap berangkat,” tandasnya.

Ketua Komite SMAN 12 Kota Tangsel, Tomi Patria Edwardy

Ketua Komite SMAN 12 Kota Tangsel, Tomi Patria Edwardy yang juga pejabat di salah satu OPD di Tangsel mengungkapkan bahwa, rencana keberangkatan study tour siswa SMAN 12 Kota Tangsel ke Yogyakarta merupakan hasil rapat antara pihak orang tua siswa bersama komite sekolah beberapa waktu lalu.

Soal study tour, Tomi mengungkapkan bahwa pihak orang tua sudah diinformasikan enam bulan sebelumnya.

“Sudah diberitahukan bahwa sekolah ada program Live In dan GTC (Goes To Campus).Tidak ada paksaan bagi yang tidak mau ikut,” ujar Tomi kepada terastangerang.com beberapa waktu lalu.

Tomi juga menjelaskan selain ke Yogyakarta, ada juga program sekolah goes to campus (GTC)  nanti, yang rencananya diadakan di Pulau Bali.

Sementara, untuk biaya study tour ke Yogyakarta, sambung Tomi awalnya 2,8 juta . Tapi hasil musyawarah bersama para orang tua kelas X disepakati Rp2,2 juta. Angka tersebut mencakup biaya bis, hotel, kunjungan tiket masuk, e-tol dan guru pendamping yang ikut.

“Kemudian bagi yang tidak ikut, dapat tugas dari gurunya. Termasuk mendapatkan tugas membuat makalah,” ujarnya.

Pengeluaran lainnya di SMAN 12 Tangsel kata Tomi, adanya sumbangan sukarela sebesar Rp50.000 tiap siswa yang  bertujuan untuk menunjang biaya pendidikan. Itu sudah menjadi konsekuensi orang tua ketika anaknya sekolah.

Tomi mencontohkan, seperti pengadaan AC (Air Conditioner) di setiap kelas, tidak dibiayai lagi oleh sekolah. Tapi karena siswa kepanasan. Mereka ribut alasan gerah. Akhirnya mereka menginginkan AC. Makanya siswa mengumpulkan dana untuk membeli AC dan dikumpulkan mereka, diketahui oleh pihak komite.

“Selanjutnya listrik. Karena kelas semuanya pakai AC akhirnya listrik naik. Siapa yang membiayainya?. Unit Kegiatan Sekolah, OSIS, Tari mereka dibiayai BOS untuk bayar pelatihnya. Tapi ketika mereka tanding, berprestasi, siapa yang kasih hadiah? Komite,” ujar Tomi.

Tomi juga menegaskan, ketika orang tua siswa tidak mampu membayar, mereka tinggal menyatakan tidak mampu membayar. Tidak diwajibkan.

” Namanya juga sumbangan sukarela, ya ngga wajib,” pungkasnya.

Sementara, Kepala SMAN 12 Kota Tangsel, Rohmat, hingga kini kepada terastangerang.com tidak mau memberikan penjelasan mengenai program study tour siswa kelas X ke Yogyakarta.

(mln)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *